Kamis, 21 Maret 2013

Refleksi "Mathematics and Language 10"


Saya sependapat dengan artikel Bapak di atas. Pelajar muda (peserta didik) memiliki hak untuk menentukan apa yang mereka inginkan. Orang dewasa (guru) tidak dapat memaksakan kehendak kehidupan mereka kepada peserta didik, karena hal ini tidak sesuai dengan prinsip pembelajaran inovatif, yang mana seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini, merupakan inovasi model pembelajaran yang  sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Matematika adalah diri peserta didik itu  sendiri. Peserta didik mempunyai hak untuk mengembangkan pemikiran serta kreatifitas  mereka dalam proses pembelajaran matematika, dimana suatu masalah matematika dapat diselesaikan dengan kegiatan diskusi yang tentunya didampingi dan diarahkan orang dewasa (guru). Adanya kemajuan teknologi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman, sangat mendukung terciptanya suasana pembelajaran inovatif. Peserta didik tidak pasif seperti dalam pembelajaran tradisional yang sampai sekarang masih banyak diterapkan oleh sebagian besar guru, dimana siswa hanya mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan sang guru, namun dalam pembelajaran inovatif siswa dituntut untuk aktif, mengeksplorasi ide-ide yang ada di dalam pemikiran mereka. Guru sebagai fasilitator mendampingi peserta didik, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyenangi matematika itu sesuai dengan keinginan setulus hati dari peserta didik. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, guru ataupun siswa lebih dimudahkan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran matematika.

Tidak ada komentar: