Selasa, 14 Mei 2013

Refleksi "Artikel Populer: Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Matematika"


Pendidikan karakter sekarang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat umum. Pendidikan karakter digalangkan dengan tujuan untuk menciptakan generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur. Implementasi dari adanya pendidikan karakter dapat dilakukan dalam mata pelajaran matematika, yakni kegiatan dalam kaitannya dengan niat, sikap, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman matematika, pendidikan matematika, serta pembelajaran matematika. Rasa senang dan ikhlas untuk mempelajari matematika menunjukkan sikap matematika. Pemahaman tentang makna karakter, karakter bangsa, matematika dan pendidikan matematika pada berbagai dimensi diperlukan Karakter pendidikan matematika meliputi karakter guru matematika dan karakter siswa belajar matematika. Pendidikan karakter dalam matematika dapat dilakukan dengan menganggap matematika sebagai kegiatan menelusuri pola-pola, yang kemudian dilanjutkan kegiatan penelitian atau investigasi, kegiatan pemecahan masalah, dan kegiatan komunikasi. Perpaduan antara pendidikan karakter dengan pendidikan matematika merupakan suatu hal yang sangat unik sebagai suatu proses pembelajaran. Pendekatan yang cocok dengan dunia siswa ketika belajar matematika digunakan untuk dapat mengembangkan pendidikan karakter dalam pendidikan matematika.
Oleh karena semua hal yang telah disebutkan di atas, pendidikan karakter yang diterapkan di dalam pendidikan matematika diharapkan dapat mewujudkan generasi bangsa yang unggul yakni dengan senantiasa melakukan inovasi pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. 

Refleksi 'Forum Tanya Jawab 63: Bagaimana Siswa Bisa Menentukan Kurikulum?’


Artikel ‘Forum Tanya Jawab 63: Bagaimana Siswa Bisa Menentukan Kurikulum?’ begitu menginspirasi. Apa yang telah diuraikan di dalam artikel dapat kita jadikan gambaran untuk melakukan perubahan di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Di Indonesia, kurikulum diartikan sebagai suatu garis besar rencana implementasi pendidikan yang disusun oleh Pemerintah melalui para pakarnya. Namun di Negara Inggris, kurikulum itu juga dapat diartikan langsung dalam konteks kelas (kurikulum tingkat sekolah) atau hampir seperti RPP. Inggris menganut sistem pendidikan desentralisasi dimana kurikulum itu adalah urusan sekolah masing-masing.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Di Inggris kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan siswanya bahkan siswa-siswa dapat meminta pembelajaran sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Pembelajaran matematika di Inggris menganut pada waktu yang berbeda, berbeda-beda siswa, mempelajari matematika yang berbeda, dengan kecepatan dan kemampuan yang berbeda, dengan hasil yang boleh berbeda pula. Sedangkan di Indonesia, untuk waktu yang sama, berbeda-beda siswa, dituntut mempelajari matematika yang sama, dengan hasil yang harus sama, yaitu sama dengan yang dipikirkan oleh gurunya. Sungguh hal ini sangat bertolak belakang. Di Indonesia siswa masih dijadikan objek pembelajaran, padahal harusnya siswa adalah subjek pembelajaran. Kita hendaknya dapat melakukan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. LKS sangat penting untuk melayani kebutuhan siswa yang berbeda-beda. LKS itu bukan sekedar kumpulan soal akan tetapi sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan prestasi dengan mengeksplor kemampuan dari diri masing-masing siswa. Semoga sistem pendidikan di Indonesia semakin baik untuk ke depannya dan guru-guru semakin kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran.



Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan"


Syaitan selalu saja menggoda manusia. Hal ini karena memang telah ditakdirkan Allah bahwasanya syaitan akan selalu berada di kehidupan manusia. Hendaknya manusia haruslah selalu hati-hati ketika akan berbuat sesuatu. Syaitan tidak ada lelahnya untuk mengarahkan manusia ke jalan yang tidak disukai Allah. Kita sebagai manusia tidaklah boleh memiliki sifat sombong karena manusia bersifat terbatas. Sifat sombong juga membuat manusia menjauh dari jalan Allah. Allah sangat membenci sifat sombong. Ketika manusia telah diliputi kesombongan di dalam dirinya maka syaitan mudah saja merasuk ke dalam diri manusia, baik melalui hati ataupun melalu pikirannya. Seperti apa yang telah disebutkan di dalam artikel bahwasanya “biasa tidak biasa” itu merupakan “tidak biasa”. Seperti berdoa atau tidak berdoa itu merupakan hal yang sangat berbeda. Mempunyai pengaruh yang berbeda pula. Kita hendaknya selalu berdoa kepada Allah agar selalu mendapatkan perlindungannya dari godaan syaitan yang terkutuk. Maha Besar Allah atas segala sesuatu di dunia ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 40: Berguru Kepada Imam Al-Ghazali untuk Meningkatkan Kualitas Spiritual (Islam)"


Apabila seseorang ingin Salat dengan khusyu’, maka hendaknya dia membaca Zikir terlebih dulu. Karena dengan berzikir kepada Allah, setiap hati manusia akan tenang. Namun apabila hanya dengan Zikir saja, itu tidak cukup untuk mengusir syaitan. Zikir yang dilakukan kita baru akan efektif jika hati kita bersih dari makanan syaitan. Syaitan hanya bisa masuk ke dalam hati melalui pintu-pintunya dengan membawa penyakit-penyakit hati. Pintu masuk itu adalah penyakit yang sekaligus menghantarkan penyakit hati. Yang dimaksud makanan syaitan tersebut berupa penyakit-penyakit hati. Macam-macam penyakit hati diantaranya: ambisi atau keinginan yang sangat rakus dan hasad, yaitu kedengkian. Yang bisa membawa penyakit hati yaitu marah dan syahwat (dorongan untuk mengejar kenikmatan fisik). Marah merupakan salah satu jalan syaitan. Untuk mengobati rasa marah, dapat dilakukan dengan melakukan shalat. Yakni Salat dengan khusyuk meminta perindungan kepada Allah. Semoga kita senantiasa mendapat rahmat dan hidayah-Nya.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 39: Menggapai Sepi"


Sepi dan ramai adalah dua hal yang saling berlawanan. Kita bisa saja merasakan sepi ketika lingkungan ramai. Namun sebaliknya, kita pun dapat merasakan ramai ketika lingkungan sekitar kita sepi.  Ramai di dalam sepi adalah ketika kita berdoa kepada Allah. Berdoa dengan perasaan setulus hati, berdzikir kepada Allah, dan mengintrospeksi diri dengan memohon ridha-Nya. Menggapai sepi adalah sebenar-benar doa tanpa keakuan. Hal ini karena keakuan menjadikan manusia memiliki rasa sombong di dalam dirinya.  Menggapai sepi dengan berdoa yang mana kita merendah dan tunduk kepada Allah mencurahkan segala isi hati untuk memohon ampunan, perlindungan serta kasih sayang-Nya dengan segala keikhlasan di dalam hati. Semoga kita dapat mendapatkan ridha-Nya.

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 38 : Menggapai Pikiran Ikhlas"


Ikhlas adalah rasa tulus dalam melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan sehari-hari. Memang tidak mudah untuk benar-benar ikhlas dari dalam hati. Namun hendaknya kita selalu terus berusaha untuk ikhlas dalam menjalani kehidupan yang telah menjadi takdir dari Allah. Semua yang diberikan Allah kepada kita adalah yang terbaik untuk kita. Terkadang harapan kita tak sesuai dengan kenyataan sehingga timbul masalah. Namun jika kita mampu menerapkan rasa ikhlas dari hati, masalah itu tidaklah menjadi beban. Hendaknya kita selalu menjaga hati karena muara ikhlas ada di dalam hati. Dengan kesabaran, ketulusan, dan melakukan sesuatu tanpa adanya prasangka, maka kita dapat mencapai ikhlas itu sendiri. 

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 37: Ketika Pikiranku Tak Berdaya"


Sifat sombong merupakan sifat yang tercela. Sifat ini harus dihindari agar kita tidak terjebak dalam suatu lubang yang salah. Manusia diciptakan dengan perbedaan yang ada antara satu dengan yang lainnya. Terkadang manusia tanpa sadar telah berlaku sombong karena pemikiran ataupun kata-kata yang diucapkannya. Hal ini dikarenakan manusia bersifat terbatas. Oleh karena itu, berpikir kritis hendaknya dilakukan oleh setiap orang dalam berbagai situasi yang ada.
Seperti yang telah disebutkan di dalam artikel di atas, fatamorgana dapat bersemayam di dalam beberapa tempat, yaitu di dalam hati, di dalam pikiran, di luar hati dan di luar pikiran. Dalam kaitannya dengan berdoa, hendaknya kita selalu fokus ketika berdoa. Sejenak tidak memikirkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan doa yang sedang kita panjatkan kepada-Nya. Senantiasa diiringi hati yang ikhlas dan khusyuk ketika berdoa. Semoga Allah selalu melindungi dan memudahkan segala urusan.