Elegi Perkelahian Keburukan dan kebaikan tersebut begitu
menarik dan penuh makna. Empat hal yang merupakan kebaikan yaitu: pertama,
sifat malu kepada laki-laki itu baik, tetapi sifat malu pada perempuan itu
lebih baik; kedua, sifat adil pada setiap orang itu baik, tetapi sikap adil
dari seorang pemimpin itu lebih baik; ketiga, orang tua bertaubat itu baik,
tetapi orang muda bertaubat itu lebih baik; keempat, sifat pemurah orang kaya
itu baik, tetapi sifat pemurah orang miskin itu lebih baik. Kemudian empat hal
yang merupakan keburukan yaitu: pertama, dosa yang diperbuat oleh orang muda
itu buruk, tetapi dosa yang diperbuat orang tua itu lebih buruk lagi; kedua,
sibuk urusan dunia oleh orang bodoh itu buruk, tetapi lebih buruk lagi sibuk
urusan dunia oleh orang pintar; ketiga, malas beribadah bagi orang bodoh itu
buruk, tetapi lebih buruk lagi malas bagi orang pintar; keempat, sombongnya
orang kaya itu buruk, tetapi lebih buruk lagi sombongnya orang miskin.
Kita sebagai manusia hendaknya tidak berperilaku sombong
karena segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah, Tuhan semesta alam. Manusia
begitu kecil di hadapan Allah. Hendaknya kita senantiasa bersyukur kepada Allah
yang selalu mencurahkan rahmat-Nya kepada kita. Kebaikan dan keburukan
merupakan dua hal yang sangat kontradiktif. Di dalam artikel keburukan
bersikukuh terhadap pendiriannya. Namun pada akhirnya mengaku kalah kepada
kebaikan. Allah memerintahkan kita agar berlomba-lomba dalam kebaikan. Manusia
memang tidak akan luput dari kesalahan. Namun, hendaknya kita senantiasa berusaha
memperbaiki diri kita dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Memohon ampun atas
kesalahan yang dilakukan kepada Allah karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar