Selasa, 14 Mei 2013

Refleksi "Elegi Ritual Ikhlas 35: Cendekia yang ber Nurani"


Setiap manusia diciptakan oleh Allah dengan perbedaan antara satu sama lain. Manusia berlomba-lomba untuk mendapatkan hal apa yang mereka inginkan. Hal yang dianjurkan di dunia ini adalah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Tentu semua itu hendaknya diiringi dengan rasa tulus ikhlas di dalam pelaksanaannya. Hal ini guna mendapatkan ridha dari Allah. Keikhlasan seseorang itu tidak dapat dinilai dari diri sendiri. Perlu adanya penilaian dari orang lain. Namun tetap saja terkadang penilaian orang lain itu bersifat subjektif. Dengan demikian, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Kebahagiaan dengan kesedihan, keberhasilan dengan kegagalan, harapan dengan kenyataan, usaha dengan hasil, semua itu beriringan dan selalu terkait. Manusia hanya dapat merencanakan segala sesuatu, namun hanya Allah yang mengizinkan terlaksana atau tidaknya rencana-rencana manusia di bumi ini. Hal ini karena sifat Allah Yang Maha Berkehendak. Di dalam artikel disebutkan bahwa manusia yang terjaga hati dan pikirannya, maka ia memiliki tiga kemampuan, yaitu merasakan, menyadari, memikirkan, dan menjalani fenomena mendatar, meruncing dan mengembang. Hendaknya ketiga kemampuan tersebut dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Tak lupa untuk kita selalu berdoa dan memohon ampun kepada-Nya agar mendapatkan kemudahan dalam menjalani hidup.

Tidak ada komentar: